Notification

×

Iklan

Iklan




Terpopuler

Obrolan Santai Tentang Antropologi Bersama Dosen dan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Mpu Tantular

| Mei 01, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-05-01T16:40:08Z


Jakarta - Transormasipublik.com -
Pada Sabtu, 30 Mei 2023, telah sukses diadakan kegiatan audio visual obrolan santai antropologi, mengupas secara singkat dan padat yang di kupas tajam oleh para mahasiswa Fakultas Ilmu Hukum Universitas Mpu Tantular dengan mengundang narasumber Serepina Tiur Maida, S.Sos., M.Pd., M.I.Kom., C.AC., C.PS., C.STMI yang notabandnya adalah profesi sebagai akademisi, praktisi komunikasi dan pemerhati pendidikan dan lingkungan.

Secara bersama dosen dan mahasiswa Fakultas Ilmu Hukum Universitas Mpu Tantular, Jakarta, dengan mengangkat tema “Teropong Perspektif Antropologi Politik di Indonesia” Kegiatan ini laksanakan mahasiswa melalui bentuk digital. Selaku dosen pengampu serepina mengemas model pembelajaran yang mengaktifkan mahasiswa untuk berkarya dan mengundang mahasiswa untuk membentuk sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif.

Timbulnya antropologi diketahui oleh karena adanya rasa ingin tahu dari manusia terhadap manusia lainnya. Rasa ingin tahu itulah yang mendorong manusia mencaritahu atas keberadaannya.
Menyoroti antropologi politik, pergerakan tingkah laku dan kebudayaan yang berorientasi kepada proses dengan struktur yang sudah diperbaharui dan di kemas dengan sebaik-baiknya.



Sandian Lehondo selaku ketua pelaksana mengerahkan tanggungjawabnya kepada anggota untuk bersinergi dan kerjasama dalam menyukseskan obrolan santai ini dengan baik. Bersinergi bersama berperan dalam kepiawaian bertanya Supriyadi, Budi Setia, Ahmad Zulfadli dan Sandian Lehondo dalam melontarkan pertanyaan tajam dan kritis kepada narasumber sekaligus dosen pengampu antropologi.

Sementara Dimas Arifianto, Hendra Irawan, Bagus Wijaya dan Aditia Permadi sebagai team di belakang layar menghasilkan karya nyata dalam kegiatan Obras secara online yang mengajak pembaca dan pendengar untuk menyikapi perspektif antropologi.

Supriyadi selaku host, mengawali pertanyaan kenapa suku jawa identik menjadi pemimpin di Indonesia padahal banyak juga suku bangsa lain yang memiliki kualitas pemimpin yang baik. Apakah ini bisa dikatakan mitos kalau orang jawa lebih baik dari suku lainnya ? dan apakah ini ada kaitan dengan antropologi ?

Ditanggapi dengan gamblang bahwa Indonesia lebih cerdas dalam menentukan calon pemimpin. Syarat dan kriteria untuk menjadi presiden atau pemimpin terutama adalah sosok yang tepat di pilih. Siapapun pemimpin terpilih itu dan dari mana asal dan suku bangsanya, tentu yang dapat memajukan negara Indonesia dan mampu menjadi problem solver, sehingga bangsa ini menjadi bangsa yang kaya akan keunikannya dan dipandang di dunia internasional.

Dan hampir 60 persen penduduk Indonesia kita akui adalah dari suku Jawa. Jadi tak heran jika pemegang suara terbesar adalah orang Jawa. Ujar serepina. Sementara antropologi itu sendiri merupakan ilmu yang mempelajari manusia dan budaya, realitas sosial budaya yang sangat beragam. Dari adat istiadat, kepercayaan, dan bahasa dalam berkomunikasi. Budaya yang berbeda sudah menjadi ciri khas di Indonesia, budaya yang ada lahir secara alamiah sesuai dengan lingkungannya.
(Red)
×
Berita Terbaru Update